TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo, Roy Nicolas Mandey mengatakan tempat perbelanjaan tetap buka pada hari ini bertepatan dengan demo di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Namun, kata dia, hal itu dilakukan dengan koordinasi yang intens dan pengamanan dari kepolisian.
Baca juga: Bentrokan Massa dan Polisi di Petamburan Kembali Terjadi
"Informasi yang kami himpun dari rekan peritel dan rekan yang ada di mall, maupun asssiasi pusat belanja mall, hari ini kami tetap berupaya dapat melayani masyarakat atau konsumen," kata Roy saat dihubungi, Rabu, 22 Mei 2019.
Kemarin malam, massa di sepanjang Jl Thamrin, Jakarta Pusat, yang bentrok dengan polisi sepanjang tadi malam. Massa yang kecewa dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum itu, akhirnya bubar setelah kurang lebih enam jam. Pada pukul 04.00 WIB, pasukan polisi dan TNI ditarik mundur hingga ke depan kantor Bawaslu, dekat perempatan Sarinah. Sedangkan hari ini, pendukung pasangan calon Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali berdemo di depan kantor Bawaslu.
Roy mengatakan Aprindo sudah berkolaborasi dengan kepolisian. Dia mengatakan kepolisian memberikan perlindungan kepada masyarakat atau kosumen yang belanja ke toko ritel atau pusat belanja.
Dia mengatakan mall atau toko ritel tetap buka, karena secara prinsip hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Jadi kami sesuai notif dan berita yang turut berkembang satu-dua hari lalu. Kamj berkolaborasi dengan aparat untuk siaga saja," ujar Roy.
Menurut dia, perkembangan apapun Aprindo akan menyimak dari info dan pemberitaan dari aparat kepolisian mengenai kondisi yang harus dilakukan ihwal harus membuka atau menutup.
"Karena kalau kami menutup, juga kashian masyarakat atau konsumen tidak dapat memenuhi kebutuhan," ujarnya.
Roy mengatakan hingga tadi malam, Aprindo tidak dapat info untuk menutup dan lain sebagainyaa. Karena tidak ada arahan atau informasi, mall dan toko ritel akan tetap sediakan layanan untuk masyarakat dan konsumen. "Karena polisi jamin untuk objek vital dan sentral ekonomi," ujar Roy soal demo di Jakarta.